Berapa Biaya Hidup Di Jakarta
Jika anda yang sedang mencari informasi Berapa Biaya Hidup Di Jakarta, maka Kuliah Malam Kelas Karyawan akan menyampaikan tentang Berapa Biaya Hidup Di Jakarta seperti dibawah ini:
Berapa Biaya Hidup Di Jakarta
Pemerintah berencana menaikkan UMP Jakarta tahun 2017 menjadi Rp 3,35 juta. Pertanyaanya, UMP 2017, Apakah Cukup Untuk Biaya Hidup Anda? Apalagi Jakarta terkenal sebagai pusat kota yang menawarkan fasilitas serta sarana yang mumpuni. Baik sebagai ladang pekerjaan, sarana hiburan hingga fasilitas transportasi dan akomodasi segala tipe pun tersedia. Tak heran, Jakarta menjadi magnet penduduk Indonesia untuk mengais rejeki.
Meskipun, di Indonesia, Jakarta menempati posisi teratas dalam 10 Kota dengan Biaya Hidup Paling Mahal di Indonesia rupanya hidup di Jakarta masih terbilang lebih murah ketimbang kota-kota besar di negara lain. Seperti dilansir lembaga keuangan global JuliusBaer, Jakarta Jadi Kota dengan Biaya Hidup Mewah Termurah Kedua di Asia. Posisi pertama menjadi milik Kuala Lumpur.
Nah, penasaran berapa biaya hidup di Jakarta tahun 2017? Apakah semakin mahal mengingat pemerintah sudah berencana menaikkan sejumlah harga seperti tarif cukai rokok dan diperkirakan harga BBM di awal tahun juga ikut naik. Untuk mengetahuinya simak penjelasan di bawah ini.
1. Biaya tempat tinggal
Di Jakarta biaya tempat tinggal termasuk besar. Apabila Anda seorang pendatang, maka perlu menyewa kontrakan, apartemen atau kos-kosan. Harga sewa rumah kontrakan dan apartemen di Jakarta berbeda-beda. Perbedaan biaya dipengaruhi oleh lokasi, fasilitas dan kemudahan mengakses transportasi publik.
Sebagai pendatang baru di Jakarta yang berencana menimba rejeki, Anda bisa memilih kos-kosan atau apartemen sebagai pilihan tempat tinggal. Selain biaya lebih terjangkau dengan kondisi kantong, lokasinya juga srategis karena berdekatan dengan pusat bisnis dan kuliner.
Berikut, pilihan tempat tinggal di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Apartemen | Kos-kosan | Apartemen | Kos-kosan | |
Lokasi | Apartemen Ambasador (belakang Mall Ambasador) | The Casa24 (Jl.Setiabudi Tengah) | Apartemen Kuningan (Kuningan City) | Puri Kuningan Residence (Belakang Pertamina seberang Departemen Kesehatan) |
Fasilitas | Kamar Fully Furnished | AC, Spring Bed w/ Premium Linen, Flat TV Cable, WiFi, Kamar Mandi Dalam (Hot/Cold Shower) | Kamar Fully Furnished | Kasur springbed set 100 x 200 cm, lemari, meja, kamar mandi dalam, shower |
Harga | Rp 13,5 juta/bulan | Rp 3,8 – Rp 4,5 juta/bulan | Rp 16 juta/bulan | Rp 1,25 juta/bulan |
* dari berbagai sumber
Selain Kuningan, Anda juga bisa mencari kawasan lain di Jakarta yang biaya tempat tinggalnya lebih murah. Misalnya, di daerah Bendungan Hilir masih banyak ditemukan kos-kosan dengan harga Rp 1,5 juta- Rp 2 juta/bulan.
Tips Hemat
Ajak teman satu kantor atau saudara untuk menyewa rumah atau apartemen berdua. Tujuannya agar biaya tempat tinggal bisa sharing sehingga pengeluaran lebih murah, ketimbang harus menempati rumah seorang diri.
2. Biaya transportasi
Selanjutnya biaya yang wajib menjadi pertimbangan adalah transportasi. Sebagai pendatang, biaya transportasi harus diperhitungkan. Dan sebisa mungkin carilah tempat tinggal yang berdekatan dengan tempat kerja agar bisa ditempuh dengan berjalan kaki saja. Tujuannya untuk menghemat biaya transportasi.
Anda juga bisa memilih tempat tinggal yang memiliki akses mudah menuju transportasi publik. Daerah Kuningan boleh menjadi pilihan karena terjangkau transportasi publik seperti TransJakarta, angkutan umum dan kereta. Berikut adalah perhitungan apabila Anda beraktivitas dengan kendaraan pribadi dan transportasi publik.
TransJakarta | Transportasi Online (GoJek, Grab Bike, Uber) | Kendaraan pribadi (sepeda motor) | |
Tarif | Rp 3.500 | Rp 12.000 | Rp 15.000 (bensin) |
Biaya parkir | - | - | Rp 10.000 |
Lama kerja | 22 hari | 22 hari | 22 hari |
Total | Rp 154.000/ bulan (pulang pergi) | Rp 528.000 /bulan (pulang pergi) | Rp 1.100.000/bulan (pulang pergi) |
*biaya dihitung dari Kuningan ke SCBD (daerah kantor)
Tips Hemat
Selain mencari tempat tinggal yang berdekatan dengan tempat kerja sehingga hanya peru berjalan kaki, Anda bisa juga menggunakan sepeda. Bersepeda ke kantor atau kerap disebut Bike to Work sudah menjadi gaya hidup di Jakarta. Opsi lain adalah ikut komunitas Nebengers untuk menghemat biaya transportasi karena umumnya hanya Anda perlu sharing bensin atau sama sekali tidak perlu membayar.
3. Biaya pangan
Hal penting berikutnya yang menjadi perhatian khusus adalah biaya pangan atau makan. Pastilah kita membutuhkan makan. Sebagai pendatang, Anda harus mengetahui bahwa biaya pangan di Jakarta cukup mahal ketimbang di daerah lain di Indonesia. Misalnya, jika di Yogyakarta, dengan uang Rp 20.000 Anda sudah bisa mendapat dua mangkuk soto plus es jeruk, di Jakarta harga tersebut hanya cukup untuk biaya makan soto satu orang saja.
Meski demikian, Jakarta memiliki segudang tempat makan mulai dari kelas kaki lima hingga bintang lima. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp 10.000 hingga jutaan. Perkiraan biaya makan dalam sehari adalah Rp 50.000. Estimasinya dalam sebulan Anda mengeluarkan biaya makan sekitar Rp 1,5 juta/bulan.
Tips Hemat
Sebagai pendatang dan ingin berhemat di bulan-bulan awal, Anda bisa menyiasati dengan belanja sembako di pasar kemudian mengolahnya sendiri untuk bekal makan siang. Jadi, saat di tempat kerja Anda tak perlu mengeluarkan uang untuk makan siang. Anda bisa berhemat hampir 30 persen dari gaji bulanan.
4.Biaya sosial
Kumpul dengan teman kantor seusai kerja, menghubungi keluarga di kampung halaman untuk berbagi kabar hingga mengakses internet untuk keperluan kerja termasuk bagian dari biaya hidup di Jakarta. Bersosialisasi kerap menjadi gaya hidup di Jakarta. Pengeluaran untuk biaya sosial ini perlu dianggarkan dan dihemat karena bisa menyebabkan kantong jebol.
Apalagi jika sudah membicarakan akhir pekan. Pasti Anda perlu biaya ekstra untuk menjalani akhir pekan yang menyenangkan. Biasanya saat akhir pekan, orang Jakarta akan ramai ke pusat perbelanjaan. Baik sekadar untuk makan dan nonton atau belanja.
Perkiraan biaya sosial hidup di Jakarta dalam sebulan, estimasinya adalah sebagai berikut :
Kegiatan | Biaya (per bulan) |
---|---|
Nongkrong di kafe atau restoran | Rp 500.000 |
Nonton bioskop | Rp 200.000 |
Pulsa | Rp 100.000 |
Total | Rp 800.000 |
Tips Hemat
Anda masih tetap bisa bersosialisasi dengan rekan-rekan kerja seusai kerja dan menghabiskan akhir pekan dengan sahabat tanpa harus mengeluarkan biaya mahal. Caranya, membatasi berkegiatan di kafe mahal atau pusat perbelanjaan, kecuali jika bernilai positif bagi bisnis Anda. Habiskan akhir pekan di rumah sahabat Anda untuk nonton dvd bersama sembari masak-masak. Selain itu, ketimbang menghabiskan uang di pusat perbelanjaan, lebih baik menghabiskan kalori dengan berolahraga saat Car Free Day atau taman kota yang bertebaran di Jakarta.
5. Biaya bulanan
Terakhir, biaya penting yang masuk wajib diperhitungkan adalah biaya bulanan. Biaya bulanan ini meliputi kebutuhan rumah seperti alat-alat mandi, bumbu masak dan biaya tak terduga lainnya. Anda harus menyisihkan 10 persen dari penghasilan untuk memenuhi biaya bulanan ini. Estimasinya biaya bulanan ini memerlukan sekitar Rp 200 ribu-Rp 300 ribu/bulan.
Tips Hemat
Saat belanja bulanan, bandingkan harga dari beberapa produk agar menemukan harga termurah. Pun, manfaatkan promo dan diskon di supermarket untuk berhemat. Anda juga bisa menggunakan kartu kredit terbaik yang bekerjasama dengan supermarket dan memberi tambahan diskon.
Hidup di Jakarta memang perlu perjuangan karena semua biaya mahal. Maka dari itu, Anda perlu mengencangkan dompet ketika sudah menjejakan kaki di sini. Jangan sampai setiap bulan Anda harus berutang sana/sini untuk memenuhi biaya hidup di Jakarta.
Tidak ada komentar